Pengabdian Desa Simpang Ayam Membuka Suara Hati Masyarakat

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu Tridarma Perguruan Tinggi dan bentuk tanggung jawab sosial yang penting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah-daerah yang membutuhkan.

Jurang yang Terdapat di Tepian Pantai Sesai

Desa Simpang Ayam, yang terletak di Kabupaten Bengkalis, Riau, dengan segala potensi dan tantangannya, merupakan lokasi yang ideal untuk dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat. Terletak di daerah yang memiliki kekayaan alam melimpah namun memiliki berbagai tantangan.

Tujuan dari KPA EMC2  melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Simpang Ayam ini adalah untuk berkontribusi pada pengembangan kapasitas masyarakat lokal melalui berbagai inisiatif yang relevan dan berkelanjutan. Dengan memahami kebutuhan spesifik desa serta memanfaatkan keahlian yang dimiliki, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif.

Dengan bermodalkan semangat, program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan di Desa Simpang Ayam, serta menjadi model yang inspiratif bagi pengembangan komunitas lain di daerah sekitarnya.

Dengan beberapa factor diatas KPA EMC2 melakukan beberapa kegiatan yang dirangkum dalam agenda kegiatan pengabdian Masyarakat di desa simpang ayam. Adapun kegiatan yang KPA EMC2 lakukan yaitu:

Kegiatan pertama yang kami lakukan adalah, diskusi dan sosialisasi mitigasi bencana alam bersama masyarakat di Desa Simpang Ayam dengan beberapa narasumber yang mengerti di bidang tersebut. Untuk narasumber pertama dalam kegiatan diskusi ini adalah Bapak Drs. Eko Radhippa, MM sebagai Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan sebagai perwakilan dari BPBD Provinsi Riau. Topik yang diangkat adalah Respon Dan Aksi Dalam Upaya Mitigasi Bencana Abrasi, Kebakaran Hutan, dan Lahan Serta Banjir yang Sering Terjadi di Wilayah Pesisir Riau.

Untuk mendukung hal tersebut kami juga mengundang narasumber kedua sebagai perwakilan daerah Kabupaten Bengkalis yaitu dari BPBD Kabupaten Bengkalis dan dalam diskusi ini di sampaikan oleh  Bapak Ezransyah, S.Ag sebagai Penata Muda Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Bengkalis dengan topik yang di bawakan yaitu Tindakan Pemerintah Bengkalis Dalam Mitigasi Bencana Menghadapi Abrasi , Kebakaran Hutan Lahan Serta Banjir.

Kegiatan Sore Hari Warga Simpang Ayam Saat Air Surut

Narasumber penutup yang kami datangkan yaitu, perwakilan dari Desa Simpang Ayam itu sendiri yaitu Bapak Yulfi Yendri, S.T,. M. URP sebagai Pj. Kepala Desa Simpang Ayam dengan mengangkat topik Aksi Dan Upaya Masyarakat Dalam Mitigasi Bencana Abrasi , Kebakaran Hutan Dan Lahan Serta Banjir Di Desa Simpang Ayam.

Diskusi dipandu oleh Desti seri Fatimah sebagai moderator ini mendapat sambutan yang antusias oleh masyarakat Desa Simpang Ayam, dimana harapan nya dengan diadakannya kegiatan ini dapat membuka wawasan masyarakat mengenai mitigasi bencana dan pemerintah juga dapat membantu masyarakat untuk sama sama mencari solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Diskusi Bersama Pemuda Desa Simpang Ayam

Diskusi santai dengan para pemuda di Desa Simpang  Ayam yang membahas mengenai pengelolaan bank sampah yang ada di Desa Simpang Ayam. Diskusi ini di hadiri oleh para pemuda Desa Simpang Ayam dan juga mahasiwa/i KKN Universitas Riau yang sedang melakukan KKN disana. Sebagai salah satu desa yang ada di Bengkalis , Desa Simpang Ayam merupakan salah satu Desa yang memiliki potensi besar dari beberapa aspek. Salah satu yang baru saja mereka ingin mulai lakukan adalah membuat bank sampah di Desa Simpang Ayam, dengan harapan bank sampah tersebut akan  menjadi salah satu alternatif dalam menyokong ekonomi masyarakat setempat. 

Sosialisasi di SD Negeri 20 Simpang Ayam. Sosialisasi ini di lakukan di hari kedua. Dalam sosialisasi ini terdapat dua topik yang dibawakan, topik pertama yaitu pentingnya menjaga lingkungan sejak dini yang di bawakan oleh  Siti Aisyah dan sedangkan topik kedua yaitu mengenai pentingnya menjaga alam dari sampah yang di bawakan oleh Resti Julia Amanda.

Sosialisasi di SD N 20 Simpang Ayam

Sebagai implementasi dari sosialisasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan sejak dini KPA EMC2  juga melakukan penanaman bibit di SD Negeri 20 Simpang Ayam dengan para siswa dan siswi SD Negeri Simpang Ayam. Bibit yang di tanam terdiri dari tanaman buah sirsak, pinang dan mahoni.

Pengolahan Sampah Bekas Minuman
Hasil Olahan Sampah Botol Plastik

Untuk siang harinya di lanjutkan  dengan agenda bersama ibu-ibu di Desa Simpang Ayam. Bersama dengan ibu- ibu tersebut KPA EMC2 mencoba melakukan pengolahan barang bekas dari botol plastik untuk di buat menjadi pot bunga sebagai salah satu upaya pemanfaatan sampah botol plastik dan juga sebagai upaya untuk mengurangi sampah plastik.

Untuk hari ketiga, KPA EMC2 dan masyarakat sekitar melakukan aksi kampanye yang mengangkat tentang permasalahan lingkungan yang terjadi di Desa Simpang Ayam sebagai dampak dari krisis iklim yang terjadi. Respond Masyarakat sangat baik, karena dengan adanya aksi ini mereka bisa menyalurkan keresahan-keresahan dan permasalahan lingkungan yang selama ini mereka alami dan rasakan. Mulai dari permasalahan mengenai tentang abrasi hingga tentang kebakaran lahan yang sering terjadi.  Aksi ini dilakukan di sekitar Pantai Sesai Panjang yang Ada di Desa Simpang Ayam dengan membawa alat peraga spanduk-spanduk yang berisi tentang suara masyarakat itu sendiri.

Penanaman Bibit di Daerah Pantai Sesai Panjang

Melanjutkan dari kegiatan aksi tersebut sebagai langkah awal dari menangani permasalahan lingkungan yang ada di Desa Simpang Ayam, KPA EMC2 juga melakukan kegiatan penanaman bibit di sekitar Pantai Sesai Panjang yang ada di Desa Simpang Ayam Bersama dengan masyarakat setempat dan juga mahasiswa/i KKN Universitas Riau. Hal ini juga merupakan langkah awal supaya pemerintah juga mulai melirik untuk mengatasi permasalahan ini . Hal ini sesuai dengan tag line dan suara Masyarakat ingin sampaikan yaitu JANGAN TUNGGU  TENGGELAM BARU BERPERAN!!!

Bagikan

LAMBANG

Lambang KPA EMC² adalah segitiga berada di tengah-tengah setengah lingkaran yang ada di atas dasar warna putih dengan sudut lancip di bawah dengan arti lambang menunjukkan kedudukan di FMIPA UNRI serta menunjukkan KPA EMC² berorientasi pada lingkungan dan kelestarian alam yang berbasiskan penelitian di dasari sebagai perwujudan dan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.