KPA EMC²

menanggulangi sampah dedaunan kering yang merusak mata dan penyebab polusi udara

29 Oktober 2023

Satu ruang yang dingin menyatukan kami semua untuk mewujudkan suatu keinginan akan terwujud nya keindahan alam tanpa melihat sampah dedaunan dengan cara menjadikannya sebagai kompos.

Suatu hal yang indah dipandang oleh mata adalah saat kita melihat taman tanpa sampah, jalanan tanpa sampah, dan kali-kali tanpa sampah.

Banyak sampah dedaunan yang dapat menyebabkan polusi udara karena banyak orang menghilangkan nya dengan cara membakar mereka. Namun hal yang demikian membuat mata semakin tidak enak memandang nya karena melihat segumpulan hitam bekas bakaran yang tergeletak di suatu taman. Disini kami para anggota KPA EMC2 sangat ingin menjadikan jalanan terutama yang ada di FMPA UNRI menjadi bebas akan sampah dan polusi  udara.

Pada suatu malam yang dingin kami semua bekerja sama untuk menciptkan kegiatan yang nantinya kami harapkakn dapat menjadi cerminan bagi seluruh mahasiswa UNRI dan bahkan diluar UNRI. Kami membangun semangat Bersama untuk menciptakan kegiatan yang indah dan dapat diikuti khalayak ramai.

Ini adalah pengalman pertama saya untuk mempersiapkan kegiatan dimalam hari dengan para teman-teman yang saju perjuangan. Sungguh indah pemandangan malam itu yang menbuat kami juga bersemangat untuk mempersiapkan kegiatan esok hari. Selama membereskan pusat kegiatan KPA EMC2 beberapa teman lainnya juga menyiapkan hangatan api unggun agar tidak kedinginan, dan terhindar dari nyamuk.

Sangat ingat oleh ku bulan yang muncul pada malam itu sangat indah dan sangat bersinar cerah cahayanya, hinnga beberapa kali aku lengah dengan pekerjaan ku hanya untuk memandangi indahnya ciptaan Allah SWT. yang ada pada malam itu.

Tidak hanya papa malam hari, dipagi harinya kami berkemas-kemas dengan cepat untuk melanjutkan persipan di ruang kuliah FMIPA UNRI. Mungkin memang buru-buru, namun hal iut yang menambah cerita seru antara kami.

Satu hal yang sangat membuat saya sedih adalah saat penantian kami akan para peserta yang diharapkan menjadi datang meramaikan acara kami menjadi pupus, karna pada kenyataan nya tak semua orang mempunyai waktu luang. Namun walau dengan kedatangan peserta yang tidak banyak tidak membuat kami lupa akan tugas dan acara yang harus dilanjutkan. Tentu saja kegiatan ini harus tetap dijalankan walau air mata sudah berlinang. Pastinya kami tetap bersemangat untuk melanjutkan kegiatan yang akan dilakukan di pusat kegiatan KPA EMC2, di sana nantinya kami akan memberikan contoh nyata kepada para peserta  terhadap kompos yang dapat membantu kebersihan lingkungan kita.

Rumah Kompas itu sebutan yang kami ciptakan untuk keberhasilan kegiatan kami ini. Makna yang tercipta dari  kata rumah Kompas adalah, Rumah Kompos Sarasah, kami juga ingin  memberikan wadah untuk membuang seluruh sampah daun kering yang ada di FMIPA UNRI agar tidak ditumpuk banyak dan nantinya dibakar yang menyebabkan polusi udara dimana-mana. Bahkan untuk saat ini pembakaran sampah dapat menjadi bahaya karena suhu panas yang ada saat ini dapat membuat api bakaran sampah menyebar luas.

Jadi untuk memberikan solusi akan hal itu, kami berharap seluruh warga FMIPA UNRI dapat memahami apa yang telah kami perjuangkan.

“Mari hidup tanpa polusi pembakaran sampah dan lestarikan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan”

Bagikan

LAMBANG

Lambang KPA EMC² adalah segitiga berada di tengah-tengah setengah lingkaran yang ada di atas dasar warna putih dengan sudut lancip di bawah dengan arti lambang menunjukkan kedudukan di FMIPA UNRI serta menunjukkan KPA EMC² berorientasi pada lingkungan dan kelestarian alam yang berbasiskan penelitian di dasari sebagai perwujudan dan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.