Pengabdian Masyarakat di Teluk Meranti

Dalam rangka melaksanakan keinginan dan kewajiban KPA EMC² sebagai LSO (Lembaga Semi Otonom) FMIPA Universitas Riau, KPA EMC²melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Teluk Meranti dengan tema Pengembangan Potensi Ekonomi Masyarakat Teluk Meranti Melalui Aksi Peduli Lingkungan dan Sadar Akan Pentinganya Menjaga Kelesatarian Lingkungan di Kel. Teluk Meranti, Kec. Teluk Meranti, Kab. Pelalawan, Riau pada tanggal 25 – 27 Agustus 2022.

Edukasi Lingkungan di SMP Negeri 1 Teluk Meranti
Diskusi Seputan Agrowisata dan Bono

Kegiatan dibuka di Kampus pada tanggal 24 Agustus 2022 di Gedung Kuliah Fmipa Universitas Riau. Esok harinya KPA EMC² Melakukan 3 kegiatan yaitu, Diskusi seputan Agrowisata dan Wisata Bono yang dihadiri oleh Lurah Teluk Meranti, Kepala Lingkungan sekitar, dan beberapa petinggi desa. Kemudian Dilanjutkan oleh penanaman tanaman buah di lahan masyarakat yang bertujuan agar nantinya lahan tersebut dapat terjaga dan menjadi lahan Agrowisata yang insyaallah menjadi daya tarik bagi masyarakat atau pengunjung yang ingin rekreasi ke Teluk Meranti selain melihat Indahnya Bono.

Esok harinya diadakan kegiatan Edukasi Lingkungan di SMP Negeri 1 Teluk Meranti yang berlangsung dengan meriah dan para siswa sangat semangat untuk mengikuti kegiatan ini. Dilihat dari antusias guru dan murid yang menyambut KPA EMC² dengan hangat dan ceria. Terimakasih juga untuk Pembina Osis yang sudah memandu pengurus KPA EMC² selama kegiatan edukasi di sekolah. kegiatan dibuka oleh 174/KPA EMC²/2022 dengan sangat menarik dan keren. Materi oleh 158/KPA EMC²/2019, 168/KPA EMC²/2022 dan 169/KPA EMC²/2022 lalu dilanjutkan dengan pembacaan puisi yang sangat menusuk hati oleh 173/KPA EMC²/2022 dan membuat kami para pendengar menangis. Lalu kegiatan ditutup dengan Penanaman di lahan sekolah.

Pondok Keselarasan Hati

Desa Teluk Meranti secara resmi berdiri sejak tahun 1999 dan statusnya berubah menjadi Kelurahan pada tahun 2005. Penetapan status Desa Teluk Meranti dipicu oleh pertumbuhan populasi warga yang tinggal dan menetap di wilayah ini. Pertambahan penduduk tersebut disebabkan adanya pendatang dari luar desa, terutama dari Jawa. Pada tahun 1997, terjadi migrasi penduduk dari berbagai daerah ke wilayah Teluk Meranti untuk bekerja di perkebunan kelapa sawit.

 Para pendatang pada umumnya tertarik untuk bekerja di perkebunan karena ada mekanisme pembagian lahan, yaitu para pekerja pendatang berhak atas kebun kelapa sawit seluas 2 ha dari 6 ha kebun yang dibangun. Semua biaya pembangunan kebun ditanggung oleh pemilik lahan. Pada awal pembangunan kebun, pengusaha menyediakan subsidi bahan pokok untuk para pekerja. Komunitas pendatang perkebunan ini kemudian membentuk kampung tersendiri yang disebut Kampung Jawa. Para pendatang terus bertambah di Kampung Jawa karena mereka menginformasikan kepada teman atau kerabatnya mengenai peluang penghidupan di wilayah Teluk Meranti yang konon merupakan daerah baru yang belum banyak dibuka. Para pendatang juga menanam sayuran di sela-sela tanaman kelapa sawit sehingga hasil panen sayuran dapat dipasarkan di wilayah sekitar Teluk Meranti. Geliat perekonomian pada masa itu masih terbilang sangat ramai karena sedang marak-maraknya aktivitas penebangan kayu (logging).

Bagikan

LAMBANG

Lambang KPA EMC² adalah segitiga berada di tengah-tengah setengah lingkaran yang ada di atas dasar warna putih dengan sudut lancip di bawah dengan arti lambang menunjukkan kedudukan di FMIPA UNRI serta menunjukkan KPA EMC² berorientasi pada lingkungan dan kelestarian alam yang berbasiskan penelitian di dasari sebagai perwujudan dan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.