KPA EMC²

SEKOLAH LINGKUNGAN (Pendidikan dan Latihan Dasar XXIX) KPA EMC2 FMIPA UNRI

Tidak perlu menjadi seorang Mahasiswa Pencinta Alam kalau hanya ingin naik gunung, panjat tebing, caving dan kegiatan outdoor lainnya. Hanya saja, ketika kita menjadi seorang anggota mapala, kita akan mendapat bekal ilmu dan pengalaman yang jauh lebih banyak. Untuk menjadi anggota KPA EMC2, butuh proses yang biasanya akan dimulai dengan Sekolah Lingkungan (Pendidikan dan Latihan Dasar) yang wajib di ikuti oleh calon anggota.

Mapala adalah organisasi Pencinta Alam dan setiap organisasi memiliki kewenangan dalam melakukan seleksi mencari anggota baru. Pecinta alam adalah pendidikan karakter yang paling baik, karena empat pilar pendidikan karakter yaitu, olah pikir, olah hati, olah raga, dan olah rasa, yang menjadi muatan di kegiatan Pecinta Alam,

Alam memang memberikan pelajaran berharga dengan cara menyediakan segala kemungkinan bagi mereka yang mendatanginya, butuh fisik kuat, tapi itu bukan segalanya. Melatih mental dan disiplin agar tidak sebrono, persiapan yang matang mulai dari (Alat, Fisik, Logistik, Ilmu dasar alam bebas) hingga akhir kegiatan, yaitu manajeman (Waktu, Tenaga, Logistik), kerjasama tim, kemandirian, tetap tenang ketika menghadapi situasi terburuk dan sebagainya, karena di alam terbuka tingkat resikonya jauh lebih besar.

KPA EMC2 FMIPA UNRI telah melaksanakan kegiatan Sekolah Lingkungan (Pendidikan dan Latihan Dasar XXIX). Aplikasi materi alam bebas di lapangan untuk Calon Anggota Angkatan XXIX pada tanggal 23-26 Desember 2022 yang dilaksanakan di Hutan Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri Hulu, Riau.

Pembukaan Sekolah Lingkungan dihadiri oleh mapala se-UNRI

Kegiatan ini diawali dengan materi ruangan, untuk memperdalam materi alam bebas yang diberikan kepada calon anggota. Secara khusus materi yang akan dibekali adalah kemampuan dasar seperti: Filosofi Pencinta Alam, Manajemen Perjalanan, Navigasi, Survival, Climbing & Tali Temali, PPGDM & SAR dan Konservasi Alam Bebas.

Materi mengenai dasar keorganisasian pun didalami oleh Calon Anggota berupa : Kesekretariatan, Keorganisasian dan Kerohanian.

Materi Ruangan

Filosofi Pencinta Alam

Materi filosofi pencinta alam diberikan oleh salah satu anggota luar biasa KPA EMC2 yaitu Ali Afriandi, S.Si, SH.(101/KPA EMC2/2002)

Filosofi pencinta alam adalah materi yang perlu diberikan kepada cikal bakal anak mapala yang mana materi ini adalah sebagai dasar materi lain. Untuk membuat seorang pencita alam yang benar dan paham akan alam, makan materi ini sangat cocok untuk diberikan kepada setiap calon anak mapala.

Materi Filosofi Cinta Alam oleh Bang Andi

Manajemen Perjalanan

Materi Manajemen Perjalanan diberikan oleh Saziati Fauzi(136/KPA EMC2/2010), salah seorang anggota luar biasa KPA EMC2. Dan untuk praktek manajemen packing, dipandu oleh Dian Opa(169/KPA EMC2/2022).

Manajemen Perjalanan ini merupakan materi yang harus dibekali kepada calon anggota mapala karena untuk menjadi seorang yang cepat tanggap dalam perjalanan dan benar dalam memanajemen kebutuhan selama kegiata, maka materi ini sangat dibutuhkan.

Materi Manajemen Packing oleh Dian Opa

Keorganisasian dan Kesekretariatan

Materi keorganisasian dan kesekretariatan diberikan oleh salah satu pengurus, yaitu Rina Noviana(158/KPA EMC2/2019)

bagi seorang yang beroganisasi dan bergulat dalam dunia kampus, dasar keorganisasian dan kesekretariatan sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan administrasi suatu organisasi. Organisasi yang baik adalah organisasi yang baik pula administrasinya. Dalam suatu organisasi ada juga kesekretariatan yang sedang berjalan dan berproses. Maka dari itu, calon anggota diharuskan paham akan dasar-dasar prinsip keorganisasian dan kesekretarian agar menjadi kader yang berkualitas untuk kelanjutan organisasinya tersebut.

Materi oleh Rina 158

Konservasi Alam Bebas

Materi konservasi alam bebas diberikan oleh salah satu pengurus, yaitu, Risna Ramadania (164/KPA EMC2/2021)

Alam adalah wahana bermain bagi setiap umat dan mahluk hidup. Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan, masa depan. Maka dari itu, seorang calon anggota mapala diharuskan paham akan dasar konservasi dan dapat membantu dalam melestarikan lingkungan hidup yang semakin lama, semakin rusak dan tidak dapat terkendali kerusakannya.

Materi Konservasi Alam Bebas oleh Risna

Survival

Materi Survival diberikan oleh salah satu pengurus, yaitu, Ali Musthafa Kamal (174/KPA EMC2/2022)

Survival adalah Teknik bertahan hidup, bukan hanya di hutan, tetapi mencakup berbagai tempat dan aspek. Bagi seorang anak mapala, bahkan manusia, survival merupakan dasar mereka untuk dapat bertahan hidup. Maka dari itu, calon anggota mapala haruslah dapat ber-survival dengan sebaik-baiknya dimanapun mereka berada

Materi Survival oleh Ali 174

Tali Temali

Materi Tali Temali diberikan oleh salah satu pengurus, yaitu Dian Opa(169/KPA EMC2/2022)

Salah satu peralatan vital yang digunakan dalam kegiatan Panjat Tebing dan penelusuran gua adalah Tali. Ada ungkapan yang sering kita dengar dari penggiat Rock Climbing & penelusuran gua adalah “ Tali Adalah Hidupmu “. Ini bukan hanya sekedar ungkapan, tetapi pasti lahir dari pendalaman atau penghayatan yang dalam terhadap bagaimana tali menjadi sesuatu yang sangat penting, dimana kita menggantungkan nyawa yang kita miliki dengan penuh keyakinan pada seutas tali. Keyakinan kita tentunya didasari karena pengetahuan yang kita miliki tentang tali yang didesain khusus untuk kegiatan kita.

Navigasi

Materi Navigasi diberikan oleh salah satu Anggota Luar Biasa, yaitu Kokok Yulianto (058/KPA EMC2/1995)

Sebagai orang yang mengaku dekat dengan alam, pengetahuan peta dan kompas serta cara penggunaannya mutlak dan harus dimiliki. Perjalanan ke tempat-tempat yang jauh dan tidak dikenal akan lebih mudah. Pengetahuan bernavigasi darat ini juga berguna bila suatu saat tenaga kita diperlukan untuk usaha-usaha pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan atau tersesat di gunung dan hutan, dan juga untuk keperluan olahraga antara lain lomba orienteering. Navigasi darat adalah suatu cara seseorang untuk menentukan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya atau di peta, dan oleh sebab itulah pengetahuan tentang kompas dan peta serta teknik penggunaannya haruslah dimiliki dan  dipahami.

SAR & PPGD

Materi SAR & PPGD diberikan oleh Tim BASARNAS di Kantor BASARNAS Pekanbaru, Provinsi RIAU

Pengetahuan keterampilan dasar tentang pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) dan SAR (Seach And Rescue) sangat diperlukan bagi calon anggota mahasiswa pecinta alam (Mapala). Karena pertolongan pertama bisa menyelamatkan kondisi seseorang dari hal yang lebih fatal lagi. Seorang Anggota Mapala haruslah cepat tanggap dalam menghadapi para korban semisal bencana alam, dan lain-lain. Maka dari itu ilmu SAR & PPGD haruslah dimiliki dalam diri seorang anak mapala.

Kegiatan Di Lapangan

Tanggal 23 Desember 2022 dilakukan upacara pelepasan Peserta Sekolah Lingkungan (Pendidikan dan Latihan Dasar XXIX) yang dilakukan di Depan Sekretariat KPA EMC2 FMIPA UNRI. Jumlah peserta tahun ini berjumlah 6 orang, sebelum berangkat dilakukan pengecekan perlengkapan dan evaluasi. Setelah panitia menyatakan layak perlengkapan yang di miliki oleh peserta, Peserta dapat mengikuti kegiatan di lapangan. Panitia dan peserta melakukan perjalanan menuju Desa Tanjung Belit menggunakan Bus dan menghabiskan waktu sekitar 4 Jam.

Sebelum masuk ke hutan, Peserta di ajak untuk rapeling di jembatan yang ada di Desa Tanjung Belit, untuk kembali mempraktekan teori tali temali dan climbing yang di peroleh saat materi ruangan. Selanjutnya peserta masuk ke hutan Tanjung Belit menyisiri sungai Lalan untuk mengaplikasikan materi navigasi, manajemen perjalanan dan survival, yang kemudian dilakukan evaluasi.

Selain itu peserta juga belajar bagaimana cara membuat tenda menggunakan bahan dari alam, setelah mendapatkan teori, peserta sekolah lingkungan belajar aplikasi SAR dan PPGDM, mencari korban yang hilang di Hutan Tanjung Belit dan memberikan pertolongan pertama gawat darurat untuk si korban dan ditutup dengan evaluasi Bersama.

Selama empat hari di kerimbunan Hutan Tanjung Belit, ikatan emosional sesama peserta mulai menguat, dan cara terbaik untuk  menjaga keutuhan adalah dengan saling peduli. Dengan begitu kekompakan akan terjalin.

Dengan dilaksanakannya Sekolah Lingkungan (Pendidikan dan Latihan Dasar XXIX), diharapkan para peserta dapat menjadi pribadi yang luhur dan peduli akan alam sekitar. Berorientasikan pada ikrar dan kode etik pencinta alam yang mana telah tertera dan dapat untuk diaplikasikan Bersama. Dan kepada para peserta agar selalu jaga kekompakan dan selalu memupuk jiwa persaudaraan dan kekeluargaan sejalan dengan asa organisasi mapala, yaitu kekeluargaan.

Foto Bersama Anggota KPA EMC2

Bagikan

LAMBANG

Lambang KPA EMC² adalah segitiga berada di tengah-tengah setengah lingkaran yang ada di atas dasar warna putih dengan sudut lancip di bawah dengan arti lambang menunjukkan kedudukan di FMIPA UNRI serta menunjukkan KPA EMC² berorientasi pada lingkungan dan kelestarian alam yang berbasiskan penelitian di dasari sebagai perwujudan dan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.